Hisab Orang Miskin Vs Kaya

Pernah dengar orang miskin lebih cepat dan mudah nak masuk syurga? Manakala orang kaya masuk syurga lebih tinggi darjatnya berbanding Orang miskin, walaupun mereka masuk syurga awal. Maha Suci Allah, yang tidak mensia-siakan segala amalan hambaNya tak kira miskin atau kaya.
Nabi SAW bersabda, "Orang-orang miskin dari kalangan kaum muslimin masuk syurga setengah hari (lebih dahulu) sebelum orang-orang kaya. Dan setengah hari itu 500 tahun lamanya." Hadits Shahih riwayat Tirmidzi.
Dengan syarat mereka menjadi si fakir yang taat dan si miskin yang ahli ibadat. Jika mereka taat, sabar dan kuat imannya, Maka mereka tergolong dalam hadis ini. Menurut agama ini, kekayaan adalah rahmat Allah. Oleh karena itu, memohon rezeki pun diajarkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan, doa beliau itu dibaca berkali-kali setiap kita duduk di antara dua sujud dalam shalat. Hanya saja, kekayaan menjadi keutamaan ketika diamalkan di JALAN ALLAH. Adapun kemiskinan, menurut Islam, adalah ujian terhadap ketabahan dan kesabaran seorang Mukmin. Kemiskinan bukanlah keutamaan yang secara otomatis menjadikan ia masuk surga. Kesabaran, ketabahan, dan ketakwaannya--itulah yang mesti diperhatikan. Begitu pula dengan berbagai amal saleh lainnya. Karena itu, "kaum miskin" penghuni surga dalam hadis tersebut harus dimaknai sebagai orang-orang miskin yang saleh dan bertakwa. Bukan kemiskinan semata. Sebab, kemiskinan saja kadang malah merupakan bala yang bisa membawa seseorang kepada kekufuran. Inilah maksud sabda Nabi SAW, "Kemiskinan hampir-hampir membawa seseorang kepada kekufuran." Syekh Manshur Ali Nasar, dalam kitabnya, Al-Taaj, menyatakan, keutamaan orang-orang miskin (yang banyak masuk surga) itu bukan karena kemiskinan, tapi karena kesabaran, takwa, dan amal saleh mereka yang (biasanya) menyebabkan mereka miskin. Mereka miskin bukan karena kurang usaha, tapi karena sentiasa mengorbankan banyak harta-benda di jalan Allah, karena mereka lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan sendiri.Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Na’im: "Kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.” Kerana orang miskin harus selalu berhati-hati terhadap kemiskinannya. Hal ini disebabkan keadaannya yang serba kekurangan dapat menggodanya untuk melakukan kemaksiatan bagi memenuhi keperluan hidupnya. 
Sebelum itu, jangan ingat orang miskin tak kena hisab. Walaupun tiada harta tetapi Masa kita akan ditanya... ...dimanakah kita gunakan masa semasa hidup. Benarkah Orang Kaya mengalami penghisaban yang berat ? Ya. Jika Orang kaya yang menggunakan hartanya ke arah maksiat. Bagaimana Orang Kaya yang Dermawan? Orang kaya yang membawa bebanan semestinya dihisab tetapi jika sebelum dia meninggal dunia... ...harta dia digunakan untuk sedekah, infak ke jalan Allah, bina madrasah, bina masjid, bantu masyarkat dan sebagainya. Kekayaannya telah di "transfer" ke syurga. Tiada lagi bebanannya dan memudahkan penghisaban dia. Selamat dia di sana nanti.

Post a Comment

0 Comments